Parodi Politik di Negeri Pongo

“Pongoooo…amankan sanak saudaramu!  Rumah jabatan kepala suku dibakar!!!”, teriak si Eagle memperingatkan.  Sedari tadi ia sibuk berputar-putar di angkasa sambil memantau keadaan di bawahnya.  Tak lupa memberi beberapa peringatan kepada para warga  hutan lainnya agar berlindung ke tempat aman.

Pongo yang hidup di sebuah hutan yang dijuluki deep rain forest bersama keluarga besarnya, langsung ngacir mengamankan diri.  Begitu pula tetangga sekitanya seperti Mongki, Snake hingga keluarga Bu Aya!  Pintu rumah ditutup rapat, tak satupun yang berani berkeliaran di hutan.  Yang bisa mereka lakukan hanya menunggu kabar dengan memasang telinga di balik pintu.

Apa pasalnya hingga si Pongo dan warga deep rain forest dalam kegalauan begini?  Ternyata oh ternyata… Baca Lanjutannya…^_^

Antara Cake dan Pisang Goreng???

Pagi jumat yang syahdu, saat sedang asyiknya menikmati kesenyapan kantor yang jauh dari keramaian sambil membolak-balik Trubus, tiba-tiba diberondong dengan pertanyaan…”Brina temenmu ada yang masih single nggak?”.  Hah, kesambet apa nih temen…gak ada salam pembuka, kalimat pengantar de el el, langsung interogasi kayak polisi razia jomblowati?  Hehe….^_^

“Emang napa?”, jawabku penasaran.

“Kenalin dong satu…”, pintanya.

Ilustrasi itu hanya satu dari sekian banyak ulah laku teman-temanku yang kebanyakan memang kaum adam.  Teman sekantor!  Di lingkungan ini…aku adalah satu diantara limited edition woman, hehe….  Makanya dalam rangka menyongsong cita-cita pensiun dini, sekarang sedang merintis usaha mandiri.  Ada yang mau investasi?  Weits, kok jadi ngelantur yah???

Balik ke cerita tadi, akhirnya aku pun melakukan investigasi dibalik motif pertanyaannya.  Usut punya usut ternyata dia baru putus cinta dan ingin mengobati hatinya yang berdarah-darah itu dengan mencari cinta baru (Hedeh, lebay amat ya bahasanya?  Abaikan saja!!!  Hehe…).  Karena aku juga mengabaikan permintaan teman tadi dengan tersenyum saat itu.  Satu kali berlalu.  Dua kali pun tak kugubris.  Tiga kali…aku benar-benar “ditagih”.  Nah, padahal aku tak berjanji apa-apa!

Lucunya…ini jadi curhatan baru yang berkelanjutan.  Tanpa diminta, tanpa ditanya…dia akan selalu lapor padaku tentang perkembangannya mencari jalan cinta.  Termasuk tentang “tipe ideal” dambaannya.  Teman yang lain (tetep…laki-laki di kantor) pun tak mau ketinggalan, ikut nimbrung obrolan yang mulai menghangat setiap jumat.  Maklum…jadwal piket tuh!  Maka forum jumat pagi pun berubah layaknya konsultasi bersama psikolog.  Anda bertanya, saya menjawab, hehe…^^ Baca Lanjutannya…^_^