Ide dan Eksekusi

img_20161013_070116Ada yang menarik saat mengikuti Pameran Ekonomi Kreatif di Festival Keraton Nusantara X kemaren.  Sudah lama sejak mendengar kegiatan ini akan berlangsung di kotaku, kami yang sedang merintis industri kreatif pun mulai mempersiapkan diri.  Bahan, alat, media promosi dan berbagai tetek-bengek lainnya.  Aku sendiri hanya fokus pada satu produk unggulan amigurumi orang utan yang menjadi ikon daerah.  Amigurumi ini adalah boneka rajut yang memang bikin nggak nahan saat melihatnya!  Unyu-unyu gitu sih….^_*

Ajaibnya barang yang kupasarkan pun bertambah sejak hampir setahun ini.  Merambah produk hijab dengan label mapan dipasaran sekaligus kopi pasak bumi!  Sejak Adel pindah ke Yogya, aku ketiban tugas mengambil alih pemasaran produknya yaitu kopi pasak bumi!

Sejarahnya berawal saat bertugas di salah satu kecamatan dulu, aku sempat keheranan dengan akar-akar yang selalu dijemur di sepanjang jalan menuju kantor.  Penasaran, akupun menyempatkan diri singgah dan bertanya pada pemiliknya.  Saat itulah aku tahu bahwa akar-akar tersebut yang dikenal sebagai pasak bumi!

Sebagai warga tanah kalimantan, pasak bumi bukanlah sesuatu yang asing di telingaku.  Namun baru kali itulah melihat langsung bentuknya.  Bahkan iseng bertanya seputar kegiatan mereka.  Dimana mereka biasanya mendapatkan pasak bumi, berapa ton kira-kira perolehan mereka mencari akar multi khasiat itu dalam setahun, dijual kemana, berapa harga per kilogram, dan seterusnya.  Untunglah saat itu istilah kepo belum populer!  Jika tidak, mungkin ada yang akan bilang, “Mau tahu atau mau tahu banget???  Kasih tahu nggak yaaa???”, hehe….

Interaksiku terhenti sampai disana dengan pasak bumi meski setiap kali  berangkat ke kantor melewatinya.  Kalaupun singgah ke perkampungan itu, biasanya urusanku tak ada sangkut pautnya dengan hasil hutan satu ini!

Lain halnya dengan Adel yang memang punya latar belakang pendidikan di bidang kehutanan.  Sejak lama dia sudah tertarik bukan hanya pada budidaya hutan.  Ia bahkan sengaja mengarahkan penelitiannya pada potensi hutan kalimantan yang memiliki pohon berkhasiat obat.  Objeknya saat itu memang bukan pasak bumi tapi tanaman lain yang tak kuingat lagi namanya.  Maklumlah, tanaman yang ditelitinya itu biasa tumbuh liar dan jarang diperhatikan orang.  Hanya warga dayak dipedalaman yang biasanya memanfaatkan tanaman tersebut sebagai herba.

Nah, mungkin itulah juga salah satu sebab ia tertarik pada pasak bumi.  Tanaman yang memang sudah dikenal luas bermanfaat bagi kesehatan ini menjadi salah satu potensi hutan kami.  Ide membuat minuman dengan kandungan pasak bumi pun akhirnya muncul, terutama setelah dia bertemu suaminya yang memang pecinta kopi.  Mereka pun akhirnya mulai berwirausaha mengolah produk kopi pasak bumi.  Produk mereka saat ini telah dipasarkan di kabupaten kami secara masif.  Jika dulu awalnya hanya nitip di satu atau dua outlet oleh-oleh khas daerah, saat ini permintaan itu meningkat tajam.  Hampir setiap outlet oleh-oleh meminta stok produk kopi pasak bumi ini karena selalu dicari pelanggan!

Permintaan pun makin bertambah saat bertemu momen Festival Keraton Nusantara X kemaren.  Pengunjung yang kebanyakan adalah kerabat kesultanan di Nusantara pun ramai-ramai merubungi booth kami!  Kombinasi unik produk rajutan bertema orang utan sebagai ikon daerah ditambah kopi pasak bumi yang merupakan hasil hutan potensial daerah menjadi daya tarik tersendiri!

Pengunjung terbelah menjadi dua segmen.  Kaum hawa dan anak-anak ribut menyerbu produk amigurumi terutama gantungan kunci!  Demi menyongsong pameran ini, aku memang sengaja menyiapkan hampir tiga ratus gantungan kunci berbagai karakter!  Dari doraemon, dorami, sizuka, nobita hingga pikachu dan pokeball tersedia.  Namun tentu saja, kali ini monyet dan orang utanlah yang didaulat sebagai karakter utama!

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Di sisi lain ada kaum adam yang berebut ingin tahu tentang kopi raja.  Hari pertama saja suaraku hampir habis saat menjelaskan produk tersebut.  Aku sengaja meminta Adel membuat kemasan spesial tester sehingga memudahkanku menyajikannya di booth pameran.  Membuat kopi pasak bumi, menyajikan pada para pengunjung sekaligus memberikan penjelasan rinci tentang produk.  Jadilah selama tiga hari itu aku bermetamorfosa sebagai barista abal-abal, hehe…

Dari semua pengunjung, ada satu orang yang paling kuingat.  Seorang laki-laki yang menemani istri dan anak-anaknya membeli gantungan kunci.  Ia bertanya banyak hal tentang produk di booth kami lalu kemudian mengatakan, “Mbak, saya dari tadi sudah berkeliling dan menurut saya, hanya dua booth yang sangat spesial disini.  Pertama, yang di depan sana…”, ujarnya sambil menunjuk booth yang dimaksud.  “Lalu booth milik Mbak ini…”, lanjutnya.

“Dulu saya pernah punya ide untuk terjun di industri kreatif seperti ini juga.  Saat itu saya terinspirasi d****u”, jelasnya lagi sambil menyebut sebuah label pakaian karya anak-anak muda Yogya yang sempat trend itu.  “Sayangnya saya tak punya modal.  Belum lagi tak ada dukungan dari bla bla bla…”, demikian ia mulai mengeluarkan keluhan berkepanjangan.  Aku mencoba menyimak.

“Gimana kalau bapak memulainya sekarang?”, celetukku saat ada kesempatan.

“Ah…sekarang saingan sudah berat, Mbak”, ia kemudian mulai mengemukakan satu, dua, tiga dan banyak alasan yang ia pertimbangkan.  Aku mendengarkan sopan sembari membungkus hasil belanja anak istrinya,  lalu perbincangan kami pun berakhir.

Saat itu aku teringat perbincangan lain di waktu lain bertemakan ide.  Ide menulis.  Ide bisnis.  Ide berkreasi dan lain-lain karena manusia itu sebenarnya makhluk luar biasa.  Akal yang diberikan Allah SWT membuatnya mampu berfikir dan menelurkan ide-ide hebat.  Jika bisa dianalogikan, ide-ide super itu jika dikumpulkan akan menggunung saking banyaknya.  Hanya saja, tak semua orang bisa mengeksekusi idenya.  Ups, mungkin lebih tepatnya tak semua orang MAU merealisasikan ide-idenya secara totalitas.

“Semoga sukses, Mbak.  Saya ikut bangga dengan karya orang muda seperti ini..”, ujarnya sebelum beranjak dari booth kami hari itu.  Aku tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungannya terhadap produk-produk kreatif kami.  Semoga kedepannya kami makin kreatif menelurkan ide sekaligus mengembangkan usaha sekaligus mengeksekusinya dalam capaian-capaian sederhana.  Yuk, support local product!  Support local brand!  #princesshandicraft #kopiraja

 

*Peringatan :  Tulisan ini mengandung iklan…^_*

**Ditulis disela-sela Expo dan melayani pesanan produk secara online yang terus meningkat.  Alhamdulillah…^_^

3 respons untuk ‘Ide dan Eksekusi

Tinggalkan komentar